Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif ..

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan isenangi teman dan tetangganya.

Pygmaliondikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang
baik.
* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."
* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".
* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.

Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul.. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.
Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.
* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.
* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.
* Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.
* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.
Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.

Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.
Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan.. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only........ ....how nice!!!!

Susu Sapi Bukan untuk Manusia

Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

"Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya," ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan "enzim induk" yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang "jelek": benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabk an. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak "lomba lari" oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi "modal" oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam "lumbung enzim-induk" . Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari "lumbung"-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.

Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan "jelek" itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan "pengobatan" seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan "pengobatan" alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.

Sumber: Jawa Pos, 15 Mei 2009

Ketika Tuhan Menciptakan Ibu

Catatan dari seorang sahabat……

Hikayat ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya. Kini tiba giliran diciptakan para ibu.
Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut : "Tuhan, banyak waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?"
Tuhan pun menjawab pelan : "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan?

1. Ibu ini harus water proof (tahan air/cuci) tapi bukan dari plastik.
2. Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai.
3. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya.
4. Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anak dan suaminya.
5. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan hati yang sedih.
6. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan
7. Enam pasang tangan!!!!"

Malaikat pun menggeleng-gelengkan kepalanya : "Enam pasang tangan...? ck ck ck..."
Tuhan pun membalas : "Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik....",

8. Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu."

"Bagaimana modelnya?" tanya malaikat semakin heran.
Tuhan pun mengangguk-angguk.
"Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya "Apakah yang sedang kau lakukan disitu?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya.
"Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat
kebelakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat
"Dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata
itu harus bicara! Mata itu harus berkata : "Saya mengerti dan saya sayang padamu." Meskipun
tidak diucapkan sepatah kata.

"Tuhan." kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah."
"Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai."

9. Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.
10. Ia harus tetap memberi makan 5 orang dengan uang yang menipis diakhir bulan.
11. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi....."

Akhirnya malaikat membalik-balikkan contoh Ibu dengan perlahan. "Terlalu lunak", katanya memberi komentar.
"Tapi kuat!' Kata Tuhan bersemangat. "Tak akan bisa engkau bayangkan betapa banyak yang bisa ia tanggung, pikul dan derita."
"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi.
"Ia tidak hanya dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, idea dan "berkompromi", Kata Sang Pencipta.

Akhirnya malaikat menyentuh sesuatu di pipi, "Eh, ada kebocoran di sini."
"Itu bukan kebocoran", Kata Tuhan. "Itu adalah air mata....air mata kebahagiaan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, air mata...air mata...."
"Tuhan Engkau memang ahliNya....", malaikat pun berkata pelan.

"Subhanallah.... Maha besar engkau ya Allah .... Mulialah engkau wahai para ibu.... "

Lidah Yang Membuat Luka

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri,karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya ...
Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu.

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu ,” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?”

Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta dan dia menolak untuk menikahi si lelaki pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si lelaki kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

*****
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara ...

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan....

Sebelum engkau mengeluh tentang seseoramg, ingatlah akan seseorang yang hidup menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suami/istrinya tidak meninggalkan dirinya seorang diri ....

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada SANG HIDUP... karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia. ... Nikmatilah dan beri yang terbaik di setiap detik dalam hidupmu, karena itu tidak akan terulang lagi untuk waktumu selanjutnya. (Thanks to Bunda Ria)

Kecemasan Yang Melumpuhkan

Kecemasan seseorang akan sesuatu hal, secara tidak langsung mempengaruhi alam bawah sadarnya untuk menghindar dari masalah yang sedang di hadapi.

Dalam bukunya yang terkenal, See You at the Top, Zig Ziglar mengutip hasil penelitian dari para psikolog yang mengatakan , "40% manusia cemas dengan sesuatu yang belum terjadi, sementara 30% cemas dengan apa yang telah terjadi, lantas ada 10% manusia yang khawatir soal dirinya yang tidak punya dasar, seperti soal kesehatan, masa depan, dll."

Marilah kita lihat bagaimana perasaan cemas & khawatir mempengaruhi berbagai aspek dalam hidup kita.

Ada seorang analis pasar modal yang dituntut untuk mempresentasikan sesuatu pada seorang eksekutif ternama. Ia begitu mencemaskan bagaimana jalan presentasinya. Dalam kecemasannya, ia sibuk mencari data dan waktunya habis untuk itu, sampai tak sempat mengolah datanya. Sebagai akibat dari kecemasannya, hingga akhir waktu presentasi, analis tersebut bahkan tak punya waktu untuk mengolah data yang begitu banyak, yang telah berhasil ia kumpulkan. Presentasinya pun tidak berlangsung dengan mulus. Masalahnya, selama berminggu-minggu yang ia lakukan adalah memberi makan kecemasannya, dengan cara mencari data dan data lagi. Padahal, mungkin jauh lebih baik jika ia sungguh-sungguh membuat persiapan presentasi dengan berlatih, bukannya menghindar dengan alasan mencari informasi.

Kisah di atas mengingatkan kita pada kebiasaan burung unta. Konon kabarnya burung unta liar yang hidup di padang gersang, tatkala menghadapi musuh yang menyerangnya, melakukan hal yang aneh. Ketika unta-unta ini merasakan kecemasan yang luar biasa, yang mereka lakukan justru membenamkan kepalanya ke dalam pasir. Dengan tidak melihat musuhnya, mereka berpikir bahwa musuhnya telah pergi.Justru, dengan cara demikianlah, mereka menjadi santapan empuk pemagsanya.

Kisah burung unta mengingatkan kita pada upaya-upaya untuk melarikan diri dari realita perasaan cemas dengan cara-cara yang justru tidak menyelesaikan masalah. Seorang anak, karena amat takut dan cemas terhadap ujian di sekolah secara tak sadar bisa mengembangkan mekanisme untuk melarikan diri. Bentuknya bisa sakit perut atau kecapekan. Di satu sisi, ia cemas akan hasil ujiannya, di sisi lain ia tidak melakukan apa-apa kecuali meningkatkan rasa cemasnya dengan tidak berbuat apapun.

Ilustrasi di atas adalah gambaran mengenai orang-orang yang seringkali bisa dibuat lumpuh oleh kecemasan mereka. Emosi adalah sinyal. Kecemasan sebenarnya memberikan sinyal kepada kita untuk waspada, namun kewaspadaan yang berlebihan tanpa tindakan bisa berakibat lebih buruk.

Berikut adalah tips bangi anda untuk menghadapi kecemasan akan suatu tugas dimasa depan anda:

  1. Pikirkanlah apa akibatnya jika anda hanya menunggu dan ber-"harap-harap cemas" tanpa melakukan apa pun. Apakah hal buruk yang bisa terjadi jika anda tidak melakukan apapun ?
  2. Buatlah rencana baru dan tindakan antisipasi. Siapkan suatu rencana dengan langkah-langkah kecil. Jika anda berpikir bahwa penyelesaian tugas itu akan menjadi sesuatu yang sulit, mulailah dari hal yang kecil, sedikit demi sedikit. Pikirkanlah, sedikit itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
Semoga tips ini akan memotivasi anda untuk mencapai hal yang lebih besar.



(materi : Smart Emotion - Anthony Dio Martin)

Rahasia Psikologi Arti Warna

Merah, kuning, hijau dan biru merupakan empat warna utama menurut pakar psikologi. Dan meskipun belum bisa dipastikan dari sudut pandang sains, tetapi pada umumnya warna akan memiliki pengaruh atau sifat yang berbeda didalam aspek kehidupan manusia termasuk juga dari personalitinya. Dan berikut ini beberapa rahasia psikologi arti warna;

Biru:

Memberikan arti ketenangan yang sempurna. Memiliki kesan yang dapat menenangkan di denyut nadi, tekanan darah, pernafasan serta membantu didalam meningkatkan kesehatan diri.

Biru tua:

Memberikan arti yang melambangkan perasaan yang mendalam. Dan biasanya bersifat perasa, bijaksana, tidak mudah untuk tersinggung, bersikap tenang dan memiliki kenalan/rekan yang luas.

Biru muda:

Melambangkan sifat yang teguh dan kokoh. Tetapi biasanya sedikit keras kepala, serta sering berbangga diri dan memiliki pendirian yang tetap.

Coklat:

Memiliki sifat suka merebut, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagiannya di masa depan.

Hijau:

Melambangkan adanya suatu ketabahan, keinginan namun keras hati. Memiliki pribadi yang keras dan dominan/berkuasa. Tetapi warna ini bisa meningkatkan rasa bangga. Penggemar warna ini biasanya sering menjadi pilihan untuk mendapatkan nasehat.

Hitam:

Melambangkan arti kehidupan yang terhenti serta memberi kesan kekosongan, kegelapan, kematian, dan kerusakan.

Kuning:

Mewakili sifat kegembiraan, cukup santai, mempunyai cita-cita setinggi langit.

Kuning terang:

Melambangkan sifat spontan dan toleransi yang tinggi. Begitu menonjol tetapi berubah-ubah sikap, suka berharap dan dermawan.

Abu-abu/Kelabu:

Samar-samar karakternya. Kecenderungan lebih netral.

Merah:

Melambangkan keadaan psikologi yang mengurangkan tenaga, mempercepatkan denyutan nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini mempunyai pengaruh produktiviti, perjuangan, persaingan dan birahi.

Merah terang:

Mewakili kekuatan, kemahuan atau cita-cita. Warna ini turut melambangkan agresif, aktif, kemahuan keras, penuh ghairah dan dominasi.

Merah jambu:

Romantis, feminin, selalu rapi dan penuh jenaka.

Ungu:

Warna ini adalah campuran warna merah dan biru. Sifatnya sedikit kurang teliti tetapi selalu penuh harapan.

Nah, bagimana warna kesukaan Anda?

Sumber: email

Melatih Ketajaman Otak

Semakin bertambah tua, tidak dapat kita pungkiri kapasitas ingatan kita semakin berkurang. Kita mulai sering lupa. Seperti misalnya nama-nama orang atau di mana kita meletakkan barang. Tapi bertambah tua bukan berarti selalu berkurangnya daya ingat. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membuat ingatan tetap tajam. Simak yang satu ini:

Melatih Otak Kiri:

Otak kiri diyakini berfungsi untuk mengontrol logika, bahasa dan kemampuan berhitung. Untuk membuatnya berjalan dengan kapasitas penuh, coba dengarkan bahasa baru atau bermain teka-teki. Sudoku salah satu pilihan bagus.

Melatih Otak Kanan :

Otak kanan berfungsi untuk membangun kreativitas. Pertahankan agar tetap tajam dengan belajar musik, belajar sesuatu yang baru atau menekuni hobi baru. Bahkan ikut bernyanyi dalam paduan suara juga dapat membantu.

Melatih Keseluruhan Otak :

Belajar meditasi. Melakukan meditasi membantu mengurangi tingkat stres dan kegelisahan. Dengan cara ini pula dapat membantu mengontrol pusat otak untuk terus merasa gembira dan senang.

Praktekkan kemampuan daya ingat


Ingat saat Anda masih kecil dan dengan mudah mengingat segala hal, bahkan pelajaran menghafal nama-nama menteri dalam pemerintahan. Ingatan Anda tumbuh dengan subur saat Anda mempraktekkan ketrampilan mengingat.

Aktif Dalam Kegiatan Sosial

Dengan kehidupan sosial yang sibuk dapat mengurangi kemunduran ingatan.

Sumber : kapanlagi.com

PRODUK SUSU & KANKER PAYUDARA

Artikel ini didedikasikan untuk Ms. Sou Mey Ling serta yang sedang menderita kanker payudara (BREAST CANCER).

Subject: Artikel: tidak minum susu merupakan petunjuk untuk melawan kanker payudara.

"MENGAPA SAYA PERCAYA BAHWA tidak minum SUSU MERUPAKAN PETUNJUK UNTUK MELAWAN breast cancer"

Saya tidak mempunyai pilihan lain kecuali mati atau menemukan obat untuk menyembuhkan diri saya sendiri. Saya seorang ilmuwan, oleh karena itu berpikir bahwa tentunya ada penjelasan yang masuk akal bagi penyakit mematikan yang menyerang satu dari 12 wanita di Inggris ini.

Saya telah merasakan penderitaan karena kehilangan satu payudara dan telah menjalani radioterapi. Sekarang saja menerima kemoterapi yang menyakitkan dan saya juga telah diperiksa oleh beberapa ahli spesialis yang paling terkemuka di negeri ini. Tetapi jauh di dalam hati saya, saya merasa yakin bahwa saya menghadapi maut. Saya mempunyai suami yang mencintai saja, rumah yang indah dan dua anak kecil yang memerlukan bimbingan saya. Saya sungguh ingin hidup.

Untunglah, keinginan hidup ini mendorong saya untuk menggali fakta-fakta, yang baru sedikit diketahui oleh sejumlah kecil ilmuwan
pada waktu itu. Setiap orang yang berhubungan dengan kanker payudara akan tahu bahwa beberapa faktor resiko - seperti usia tua, mens terlalu dini, menopause terlambat dan sejarah keluarga dengan kanker payudara, sungguh-sungguh tidak dapat kita cegah. Tetapi ada banyak faktor resiko lainnya yang dapat kita kontrol dengan baik.

Faktor-faktor resiko yang 'terkontrol' ini dengan mudah terwujud dalam perubahan-perubahan sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk mencegah atau mengobati kanker payudara.

Petunjuk pertama dalam memahami penyebab berkembangnya kanker payudara saya datang pada saat suami saya Peter, yang juga ilmuwan, pulang ke tanah air setelah bekerja di Cina, ketika saya sedang menjalani
pengobatan kemoterapi. Ia membawa kartu-kartu dan surat-surat, serta juga beberapa ramuan dari tumbuh-tumbuhan, yang diberikan oleh teman-teman dan ilmuwan-ilmuwan mitra saya di Cina.

Ramuan-ramuan itu dikirimkan kepada saya untuk menyembuhkan kanker payudara itu. Meskipun kami menghadapi keadaan yang menyedihkan pada saat itu, kami dapat tertawa lepas, dan saya ingat telah mencetuskan perkataan bahwa ramuan ini merupakan pengobatan bagi kanker payudara di Cina, dan tidak mengherankan bahwa wanita-wanita di Cina berusaha menghindar dari penyakit ini.

Kata-kata itu selalu teringat di benak saya. "Mengapa wanita-wanita di Cina tidak terkena kanker payudara?" Saya pernah bekerja sama dengan mitra-mitra Cina dalam penelitian tentang hubungan antara kimia tanah dan penyakit, dan mengingat beberapa statistik yang telah dibuat.

Penyakit ini boleh dikatakan tidak terdapat di seluruh negeri Cina.
Hanya 10.000 wanita di Cina wafat karena penyakit ini, dibandingkan dengan persentase menakutkan bahwa satu di antara 12 wanita di Inggris meninggal dunia karena penyakit ini, dan bahkan angka ini lebih mengerikan lagi menjadi rata-rata satu di antara 10 wanita di sebagian besar negara-negara Barat. Hal ini bukanlah karena Cina merupakan negeri yang lebih bersifat pedesaan, dan tidak banyak terkena polusi perkotaan.
Di daerah Hong Kong yang padat, persentase meningkat menjadi 34 di antara 10.000 wanita, namun toh masih jauh lebih sedikit daripada di Barat.

Kota-kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang juga memiliki persentase yang hampir sama dengan Cina. Padahal kedua kota ini telah diserang dengan senjata nuklir, sehingga selain kanker yang berhubungan dengan polusi, kita dapat memperkirakan adanya kasus-kasus kanker yang terkait dengan radiasi.

Kesimpulan yang dapat kita peroleh dari statistik ini sungguh mengejutkan. Apabila seorang wanita Barat pindah ke kota industri Hiroshima yang terkena radiasi, resiko terkena kanker payudara ini dapat menjadi satu berbanding dua. Tentu saja hal ini tidak masuk akal. Saya merasa yakin bahwa ada sebuah faktor gaya hidup yang bukan terkait dengan polusi, urbanisasi atau lingkungan hidup yang nyata-nyata telah meningkatkan kemungkinan wanita Barat terkena kanker payudara.

Saya kemudian menemukan bahwa penyebab perbedaan besar dalam persentase kanker payudara antara negara-negara Timur dan Barat bukanlah karena faktor genetika. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa apabila orang Cina atau Jepang pindah ke Barat, dalam satu atau dua generasi persentase kanker payudara mereka mendekati persentase dari penduduk negara di mana mereka tinggal.

Hal yang sama terjadi apabila orang-orang Timur sepenuhnya meniru gaya hidup Barat di Hong Kong. Sesungguhnya, nama populer yang disebutkan orang di Cina bagi kanker payudara adalah 'Penyakit Wanita Kaya'. Ini disebabkan bahwa di Cina, hanya orang-orang kaya yang dapat menikmati apa yang disebut sebagai 'Makanan Hong Kong.'

Orang-orang Cina menggambarkan semua makanan Barat, termasuk semua kudapan dari es krim dan coklat sampai spaghetti dan keju, sebagai 'Makanan Hong Kong' karena hanya terdapat di bekas koloni Inggris dan dulu jarang ada di daratan Cina.

Jadi sungguh masuk akal bagi saya bahwa apa yang menyebabkan kanker payudara saya ini dan banyaknya penderita penyakit tersebut di negara saya hampir dipastikan berasal dari sesuatu yang berhubungan dengan gaya hidup Barat kita, dari kalangan menengah yang lebih baik. Angka ini juga besar bagi para pria di sini. Saya telah mengamati dalam penelitian saya bahwa banyak data tentang kanker prostat juga sampai pada kesimpulan yang sama.

Menurut angka dari WHO, jumlah pria yang terkena kanker prostat di Cina pedesaan hampir tidak ada, hanya 0,5 pria di antara 100.000. Namun demikian di Inggris, Skotlandia dan Wales, angka ini 70 kali lebih tinggi. Seperti kanker payudara, penyakit ini merupakan penyakit kalangan menengah dan terutama menyerang kelompok-kelompok sosial yang lebih kaya dan mempunyai kehidupan sosial-ekonomi yang lebih tinggi, yaitu mereka yang dapat menikmati makanan yang bergizi tinggi. Saya teringat berkata kepada suami saya, "Ayo Peter, kamu baru saja pulang dari Cina. Apa sih gaya hidup Cina yang sangat berbeda dengan kita?"
"Mengapa mereka tidak terkena kanker payudara?"

Kami memutuskan untuk menggunakan latar belakang ilmu kami bersama-sama dan melakukan pendekatan dengan logika. Kami memeriksa data ilmiah yang mengarahkan kami pada kandungan lemak dalam makanan. Para peneliti pada tahun 1980-an telah menemukan bahwa hanya 14% kalori di hidangan Cina terdiri atas lemak, dibandingkan dengan hampir 36% di Barat.

Tetapi makanan yang telah saya makan selama bertahun-tahun sebelum terkena kanker payudara ini sangat rendah lemak dan berserat tinggi. Selain itu, sebagai ilmuwan saya tahu bahwa asupan lemak pada orang dewasa tidak menunjukkan peningkatan resiko kanker payudara dalam sebagian besar investigasi yang telah dilakukan pada kelompok-kelompok besar wanita selama dua belas tahun.

Lalu pada suatu hari sesuatu yang agak istimewa terjadi. Peter dan saya telah bekerja sama begitu erat selama bertahun-tahun lamanya sehingga saya tidak yakin siapa di antara kami berdua yang berkata terlebih dahulu: "Orang-orang Cina tidak makan produk dari susu!"

Sulit untuk menjelaskan kepada orang yang bukan ilmuwan terjadinya 'dentingan' pikiran dan perasaan yang mendadak ketika menyadari bahwa pikiran kita terbuka pada sesuatu hal yang penting. Rasanya seperti ada banyak potongan gambar di dalam otak kita dan tiba-tiba, dalam beberapa detik, semua teka-teki ini terangkai dengan baik sehingga membentuk gambar yang jelas.

Tiba-tiba saya teringat kembali betapa banyak orang Cina yang tidak dapat mencernakan susu dengan baik, betapa orang-orang Cina yang bekerja dengan saya selalu berkata bahwa susu hanya untuk bayi, dan bagaimana salah seorang sahabat karib saya, yang keturunan Cina, dengan sopan selalu menolak keju pada saat jamuan malam.

Saya tahu bahwa tak ada orang Cina yang hidup secara tradisional, yang menggunakan susu sapi atau produk dari susu untuk memberi makan kepada bayinya. Dalam adat istiadat mereka, mereka menggunakan inang untuk menyusui tetapi tidak pernah produk dari susu.

Secara budaya, orang-orang Cina menganggap gaya Barat kita yang sangat menyukai susu dan produk dari susu sebagai sesuatu yang sangat aneh. Saya teringat ketika menjamu sebuah delegasi besar ilmuwan Cina tidak lama setelah berakhirnya Revolusi Budaya di Cina pada tahun 1980-an.

Atas nasihat Biro Luar Negeri, kami telah meminta kepada perusahaan jasa boga untuk menyediakan puding yang mengandung banyak es krim. Setelah menanyakan dari apa puding itu dibuat, semua ilmuwan Cina itu, termasuk interpreter, dengan sopan namun tegas menolak untuk memakannya, dan mereka tidak dapat dibujuk untuk mengubah pikiran mereka. Pada waktu itu kami semua senang dan menikmati porsi tambahan!

Saya menemukan bahwa susu adalah salah satu penyebab umum alergi makanan. Sekitar 70% penduduk dunia tidak dapat mencernakan gula susu, Laktosa, sehingga para ahli gizi berpendapat bahwa kondisi ini normal bagi orang dewasa, dan bukan merupakan sebuah Deficiency (kekurangan) . Mungkin alam berusaha mengatakan kepada kita bahwa kita telah mengkonsumsi makanan yang salah.

Sebelum saya terkena kanker payudara untuk pertama kali, saya telah makan banyak produk dari susu, seperti susu tanpa lemak, keju rendah lemak dan yoghurt. Saya menggunakannya sebagai sumber protein saya yang utama. Saya juga makan daging cincang sapi yang tidak berlemak, yang sekarang baru saya sadari mungkin sering berasal dari sapi perah.

Agar dapat mengatasi kemoterapi untuk tonjolan kanker saya yang kelima ini, saya telah makan yoghurt organik agar alat-alat pencernaan saya dapat pulih kembali dan mengembalikan bakteri-bakteri 'yang baik' ke
dalam usus saya.

Baru-baru ini, saya menemukan bahwa pada tahun 1989 yang lalu, yoghurt telah terlibat dalam kanker ovarium (indung telur). Dr. Daniel Cramer dari University of Harvard telah meneliti ratusan wanita penderita kanker indung telur dan telah mencatat dengan rinci apa yang biasa mereka makan. Coba saya tahu tentang hal ini ketika ia pertama kali menemukannya.

Mengikuti nasihat Peter dan pendapat saya tentang makanan Cina, saya memutuskan untuk tidak saja menghentikan yoghurt tetapi semua produk dari susu, saat ini juga. Keju, mentega dan yoghurt serta semua makanan yang mengandung susu saya buang ke sampah.

Betapa mengherankan bahwa begitu banyak produk termasuk sup buatan, biskuit dan kue mengandung susu. Bahkan banyak merek margarin yang dijual dengan bahan dari minyak kedelai, minyak bunga matahari atau minyak zaitun dapat mengandung produk susu. Oleh karena itu saya kemudian membaca semua kandungan yang tercetak di label-label makanan.

Sampai saat itu, saya setia mengukur perkembangan tonjolan kanker saya yang kelima ini dengan alat pengukur dan mencatat hasilnya. Meskipun para dokter dan suster banyak memberi semangat dan berkata positif kepada saya, pengamatan saya sendiri mengungkapkan kenyataan yang pahit.
Seri kemoterapi saya yang pertama untuk tonjolan kelima ini tidak berhasil - tonjolan itu tetap sama. Kemudian saya menghapuskan produk-produk dari susu. Beberapa hari kemudian tonjolan itu mulai mengecil.

Sekitar dua minggu setelah seri kemoterapi saya yang kedua dan seminggu setelah tidak mengkonsumsi produk dari susu, tonjolan di leher saya mulai terasa gatal. Kemudian tonjolan itu melunak dan mengecil. Garis di alat pengukur, yang tadinya tidak menunjukkan perubahan, sekarang menunjuk ke bawah setelah tumor itu menjadi kecil dan mengecil lagi.

Dan secara signifikan, saya mencatat bahwa daripada menurun secara perlahan-lahan (membentuk curve yang halus) seperti biasanya terjadi pada kanker, tumor yang mengecil ini digambarkan seperti garis lurus yang menuju ke bagian bawah alat pengukur, yang menggambarkan penyembuhan, bukan pembasmian (atau pengurangan) tumor.

Pada hari Sabtu siang sekitar enam minggu setelah tidak mengkonsumsi produk-produk susu ini, saya melakukan meditasi selama sejam kemudian meraba apa yang yang masih tersisa dari tonjolan saya. Saya tidak menemukannya lagi. Padahal saya sangat berpengalaman dalam mendeteksi tonjolan kanker, karena saya menemukan kelima tonjolan kanker saja itu sendiri. Saya turun ke tingkat bawah rumah dan meminta suami saya meraba leher saya. Ia pun tidak menemukan tonjolan apapun juga.

Hari Kamis berikutnya saja harus memeriksakan diri saya pada dokter spesialis kanker saya di Cross Hospital London. Ia memeriksa saya dengan teliti, terutama leher saya di mana sebelumnya ada tumor. Tadinya ia tercengang dan kemudian gembira ketika berkata, "Saya tidak menemukannya. "

Ternyata tidak seorangpun dari dokter-dokter saya yang memperkirakan bahwa seseorang dengan jenis dan stadium kanker saya (yang jelas-jelas sudah menyebar ke sistem getah bening) dapat bertahan hidup, apalagi begitu sehat dan gembira.

Dokter spesialis saya merasa sangat bahagia seperti saya. Tadinya ketika saya membicarakan gagasan saya dengannya, ia dapat memahami tetapi bersikap skeptis. Tetapi saya tahu bahwa sekarang ia menggunakan peta yang menunjukkan persentase kanker di Cina di dalam kuliah-kuliah yang diberikannya, dan menganjurkan makanan tanpa produk susu bagi pasien-pasien penderita kanker.

Saya sekarang meyakini adanya kesamaan dalam pertalian antara produk dari susu dan kanker payudara dengan merokok dan kanker paru-paru. Saya percaya bahwa dengan mengidentifikasi pertalian antara kanker payudara dan produk susu dan kemudian mengembangkan makanan yang khusus ditujukan untuk mempertahankan kesehatan dari payudara dan sistem hormon saya, telah menyembuhkan saya.

Sangat sulit bagi saya, dan mungkin juga bagi anda, untuk menerima bahwa sebuah zat yang begitu 'alami' seperti susu dapat berdampak begitu mencelakakan bagi kesehatan. Tetapi saya merupakan bukti hidup bahwa hal itu benar-benar terjadi dan mulai besok saya akan mengungkapkan rahasia kegiatan saya yang mengubah semuanya ini.

Dikutip dari buku "Your Life in Your Hands" karangan Professor Jane Plant, Ph.D, CBE.


Meja Kasir & Seorang Anak Kecil

Mengantri untuk transaksi di bank memang butuh kesabaran ya... Waktu saya datang ke sebuah bank pemerintah dan ambil nomor urut, saya mendapatkan nomor 84, padahal nomor yang di panggil baru nomor 40. Waduh, masih 44 nomor lagi nih. Padahal kasir cuma 1 orang. Kebayang ngga sih, nunggu 44 orang bertransaksi. Yaaaa karena butuh mau gimana lagi ???

Sambil menunggu giliran, aku segera menempati tempat duduk yang kosong ketika seseorang berdiri memenuhi panggilan kasir. Lumayan....bisa duduk. Ketika sedang duduk mengantri, aku mengamati setiap orang yang dengan muka BT menunggu giliran di panggil. He...he...semua jutek deh, karena kelamaan kali ya...

Hal yang menarik ku lihat adalah ketika aku mendapati seorang anak kecil yang merengek minta digendong ibunya, ketika ibunya mendekat ke meja kasir. Padahal ibu itu belum di panggil, jadi cuma berdiri di dekat meja kasir aja. Anak kecil tersebut merengek terus, tapi sang ibu tidak mau menggendongnya juga. Bahkan mencoba mendiamkan anak itu dengan berbagai macam rayuan. Aku gemes melihat sang ibu tersebut. Masa cuma menggendong saja dia ngga mau, padahal dia juga ngga ngapa-ngapain. Hal itu sering terjadi padaku, kalau si kecil aku ajak ke Bank, pasti ketika di depan meja kasir dia minta di gendong. Untuk apa ?.... si kecil penasaran dengan apa yang dilakukan kasir tersebut. Dia kan tidak bisa melihat si kasir, karena tubuhnya yang mungil belum melampaui meja kasir. Jadi ketika aku gendong si kecil, dia tersenyum puas bisa menyaksikan wajah rahasia yang ada di belakang meja kasir.

Sepertinya sepele, tapi tidak untuk si kecil. Karena untuk dia, itu adalah pengalaman yang menyenangkan, bisa melihat wajah di balik meja kasir.

Madiun, ketika aku merindukan mu

Untuk kedua kalinya aku wisata ke madiun. Sebuah kota kecil di Jawa Timur. Kota yang tidak terlalu ramai dan juga tidak terlalu sepi. Nanggung lah. Ketika pertama kali aku ke Madiun, aku sempet mampir ke terminal bis Madiun. Sepiiiii. Entah aku yang keliru, tapi suasana terminal disini tidak nampak seperti terminal bis pada umumnya. Tidak nampak kesibukan hilir mudik angkutan umum. Hanya ada beberapa bis yang datang dan pergi. Maka, ketika aku ke Madiun untuk kedua kalinya aku memilih kereta sebagai transportasi pengantarku.

Jam setengah empat pagi, kereta ku sampai di stasiun Madiun. Hiiiii.... serem ya, jam setengah empat pagi dah keluyuran di stasiun. Aku ngga langsung ke tempat tujuan, tapi mampir dulu ke Musholla stasiun. Lumayan, sambil nunggu waktu shubuh aku istirahat sejenak. Di mushola, aku ketemu seorang Ibu, namanya bu Bambang. Beliau juga baru turun dari kereta dan nunggu agak terang untuk kemudian menuju makam suaminya, nyekar (=ziarah). Subhanallah, saking sayangnya bu Bambang pada suaminya, ketika dalam perjalanan Jakarta - Surabaya, beliau menyempatkan diri turun di Madiun untuk nyekar. Sampai jam setengah enam baru kami keluar dari stasiun.

Perjalanan di lanjutkan. Aku memanfaatkan jasa tukang becak untuk mengantarku ke terminal, karena aku perlu naik bis arah Ponorogo. Waduh, aku dah nerveous duluan kalo inget terminal Madiun, sepiiii. Alhamdulillah, pak becak ngga nganter aku ke stasiun, melainkan ke halte yang biasa di lewati bis Ponorogo. Cuma, ongkosnya muahal banget. Masa jarak dari stasiun ke halte ngga terlalu jauh di patok harga dua puluh ribu ?????.... yaaah, ngga pa pa deh, yang penting ngga ke terminal.

Setelah dapet bis Ponorogo, aku melanjutkan wisata-ku. Aku turun di daerah pasar Dolopo. Baru tau ya ?... Lalu aku lanjutkan lagi naik ojek ke desa Sidorejo. Jalanan ke arah desa Sidorejo memang bagus. Tapi ???? ngga ada angkutan apapun selain ojek. Kalaupun dari pasar kita bisa naik ojek ke dalam, tapi dari dalam ngga ada ojek yang keluar. Aneh ngga sih.... Jadi, kalo kita niat bertamu, harus pesen sama ojek yang nganter kita untuk menjemput kembali sesuai jam yang kita tentukan. Waduh, repot deh...

Penasaran, aku tanya ke warga desa Sidorejo. Katanya, dulu memang pernah ada angdes (angkutan desa) tapi sepi penumpang. Karena mayoritas penduduk di desa itu sudah mempunyai motor (???) Hebat ! Hebat ! di Jakarta aja angkutan kota masih ramai penumpang, eh di desa kecil di Madiun, ngga ada yang perlu angdes.

Ups, ada yang belum di ceritain lho... Aku juga sempet jalan-jalan ke Kota-nya. Aku mampir ke Mall Sri Ratu, maen-maen aja. Terus, mampir ke Matahari (lupa nama plaza-nya...) ya...namanya juga di ajak sodara, sekalian menjelajah Madiun lebih jauuuh. Nah, yang aku paling suka, ketika mampir ke toko oleh-oleh khas madiun. Aku borong tuh sambel pecel sama brem (makanan khas yang rasanya asem-asem dingin, gitu), buat oleh-oleh tetangga dan temen kantor. Puas ?..... ya, karena sudah sore, dan gerimis mengundang akhirnya kita pulang ke Sidorejo. Kali ini, agak nyaman, karena naik mobil sendiri, jadi ngga takut harus pesen ojek. ha...ha...

TINGKATKAN KINERJA DENGAN 6 CARA


1. CATAT KEKURANGAN

Buatlah daftar tentang apa kelebihan dan kekurangan anda. Kemudian, tanyakan pada orang yang sangat tahu tentang anda, untuk secara jujur menilai apakah daftar anda itu sudh benar. Setelah itu, gunakan masukan ini untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja anda. Misalnya, jika anda kurang disiplin, mulai sekarang, belajarlah untuk berdisiplin.

2. BUANG RASA TAKUT

Salah satu penghambat karier kita adalah rasa takut. Takut mencoba, takut menyampaikan ide, dsb. Nah, untuk mengatasinya, anda harus menghilangkan ketakutan-ketakutan itu, bukan ? Caranya, cobalah lawan perasaan takut diluar urusan kerja. Lakukan sesuatu yang sebelumnya tak pernah berani anda coba lakukan. Misalnya, takut pergi sendirian dimalam hari. Jika ini berhasil, maka rasa percaya diri anda akan meningkat. Gunakan rasa percaya diri ini untuk mrnghalau ketakutan-ketakutan di kantor.

3. MENGORGANISASI PEKERJAAN

Pekerjaan yang terorganisir akan membuat anda nyaman. Contoh gampangnya, agar anda tak bingung mencari data di komputer, segera hapus file-file yang tak terpakai lagi.

4. HINDARI STRES

Untuk menghindari stres, jangan lupa berolah raga dan beristirahat. Stres merupakan penghalang utama kinerja kita. Atau relax di rumah. Pilih satu ruangan di rumah anda dan buat ruangan tersebut menjadi ruangan yang nyaman dan tenang. Setiap hari, habiskan waktu anda di ruang itu selama paling sedikit 5 menit.

5. GALI INFORMASI

Agar otak tetap fresh, anda harus terus mencari informasi-informsi baru. Ini bisa anda peroleh dengan membaca atau menjelajah internet, misalnya.

6. APA YANG ANDA INGINKAN ?

Tanyalah pada diri anda, "Apa yang saya inginkan dalam hidup ini ?" setelah itu, coba cari tahu, apakah perusahaan anda bisa memenuhi keinginan anda itu. Jika tidak, tak ada salahnya berganti pekerjaan.

Mau coba ?...








Kecemasan dan Kualitas Hidup Anda

Kita harus berhati-hati dengan perasaan cemas kita sendiri. Rasa cemas yang berlebihan terhadap konsekuensi di masa depan bisa mambuat kita tidak bertindak atau tidak mengambil keputusan apapun. Ini seringkali disebut Inaction atau Indecision. Banyak orang lantas memaafkan diri, dengan alasan "sedang mengumpukan informasi" atau "sedang mempertimbangkan", tetapi tidak berbuat apapun terhadap ketakutan yang dihadapi.

Ada kisah tentang seorang gembala domba. Pada suatu malam, hujan turun dengan derasnya. Gembala itu bingung apakah dombanya mau dimasukkan kedalam rumah atau tidak. Jika masuk rumah, rumahnya akan kotor sekali. Tapi kalau tetap diluar, ia kasihan bahwa dombanya akan kedinginan. Dalam kebingungannya, ia bolak balik, sulit tidur, memikirkan apa yang mesti dilakukan. Hingga pagi, dombanya ternyata tetap dibiarkan diluar, kehujanan semalaman. Si gembala itu ternyata tidak mengambil langkah apapun. Dan gembala itu sendiri kurang tidur, karena memikirkan dombanya semalaman. Keesokan harinya, pada saat menggembalakan dombanya, ia ketiduran. Ia tidak tahu bahwa beberapa dombanya melewati pagar pembatas, dan sialnya, ada pencuri yang sudah mengincar dombanya sejak beberapa hari lalu. Karena dia lengah, dombanya diambil pencuri tersebut.

Jadi, siapapun atau organisasi manapun yang kebingungan, lumpuh, dan tidak melakukan apapun karena cemas terhadap apa yang bakal terjadi akhirnya lumpuh dan benar-benar merugi.

Maka, jika ada sesuatu masalah atau peristiwa yang membuat anda berhenti, karena kecemasan yang anda alami, tanyakanlah 5 hal ini :

1. Apakah masalah yang membuat anda tidak melakukan apapun ? Apa sih yang sebenarnya anda cemaskan ?

2. Apakah yang sebenarnya anda takuti ? bagian apa dari masa depan anda yang membuat anda was-was, cemas , dan takut ?

3. Hal terburuk apakah yang akan terjadi, jika kecemasan anda terbukti ? Ciptakan skenario terburuk yang bisa terjadi.

4. Pikirkan juga hal terbaik yang mungkin terjadi, seandainya justru hasilnya ternyata positif di masa akan datang.

5. Langkah apakah yang bisa dilakukan jika hal terburuk terjadi ? Bagaimana anda dapat mengantisipasi jika yang buruk terjadi ?

Kita memang tidak akan bisa membuat keputusan yang tepat setiap waktu, namun kita pun tahu bahwa tidak membuat keputusan sama sekali bisa jauh lebih buruk daripada membuat keputusan yang salah. Kita harus mengatasi rasa cemas yang membuat kita tak mengambil keputusan apapun. Kadang kala, rasa cemas ini sebenarnya cuma mengada-ada dan tidak sebesar yang kita duga. Dengan belajar mengidentifikasi hal apa yang paling mencemaskan, dan mengantisipsinya, kita akan lebih berani mengambil keputusan.

(disadur dari : Smart Emotion by Anthony DM)

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Download MP3 Terbaru

Pengikut

Daftar Blog Saya